Surat Tahun Pertama (draft)

Dunia sihir seolah enggan melupakan dirinya meski sudah dua tahun berturut-turut Zeus mengacuhkan amplop-amplop bercap hijau yang dikirimkan kepadanya oleh beragam burung hantu. Mungkinkah para pengirim surat tersebut bisa membaca keinginan hati seorang anak laki-laki bernama lengkap Zeus Pierre Debussy sehingga mereka tak juga menyerah mengirim dan mengirim lagi meski tak mendapatkan balasan dari si penerima?

Dua tahun lalu, saat pertama kali surat itu muncul pada usianya yang kesebelas, Zeus membuka dan membaca isi surat tersebut yang ternyata adalah surat undangan dari sebuah sekolah. Bukan sekolah biasa, itu adalah sekolah sihir paling termashyur di Inggris, Hogwarts. Ya, dugaanmu benar. Zeus memang adalah seorang penyihir, keturunan darah murni. Ayah Zeus adalah seorang penyihir yang dikutuk oleh komunitas penyihir karena pengabdiannya pada Pangeran Kegelapan dan kini mendekam tanpa jiwa di Azkaban. Kabar angin mengatakan, Christoff Johann Debussy telah menerima ciuman maut dari Dementor, sang penjaga Azkaban.

Zeus adalah seorang bocah kecil yang hiperaktif, konyol, penuh rasa ingin tahu dan juga seorang pembuat onar di sekolah. Meski begitu, Zeus disukai oleh teman-temannya. Tentu saja saat pertama kali anak laki-laki itu membaca surat dari Hogwarts, dia sangat bersemangat menunjukkan surat tersebut pada Lucretia, ibunya. Namun, bukan senyum kebanggaan yang ditunjukkan oleh wanita itu melainkan sebuah tamparan keras di pipi kiri Zeus disertai rentetan kalimat makian, larangan, detensi dan airmata kebencian.

Zeus kecil hanya tahu bahwa ibunya membenci keluarga besar Elsveta yang telah mengusirnya. Zeus tak tahu bahwa ibunya begitu membenci dunia sihir dan semua yang berhubungan dengan sihir. Termasuk Zeus yang semakin lama bertumbuh semakin serupa dengan Boris, kakak laki-laki Lucretia yang telah mati.

Zeus sendiri tidak membenci dunia sihir, apalagi keluarga Elsveta. Mereka yang telah membesarkannya dengan kasih sayang selama beberapa tahun di awal kehidupannya. Kasih sayang yang tak pernah didapatkannya dari ibu kandungnya sendiri. Jujur, Zeus merindukan keluarga Elsveta terutama sepupu satu-satunya yang cantik dengan surai keemasan membingkai wajah mungilnya yang selalu tersenyum, Nabelle Marion Elsveta yang akrab disapanya sebagai Baby Belle.

Dan hari ini, ketika seekor burung hantu tiba-tiba mendarat di atas tempat tidurnya dengan sebuah surat terjepit di paruhnya, Zeus memantapkan hati untuk pergi diam-diam ke Hogwarts. Dia yakin, Baby Belle pasti juga ada di sekolah itu. Lagipula Candy, adiknya, sudah cukup besar untuk menjadi teman bicara Lucretia. Sudah waktunya bagi Zeus memilih jalan hidupnya sendiri apapun resiko yang akan ditanggungnya. Ya, Zeus tak bisa selamanya menuruti keinginan ibu yang membencinya dan menyangkal keinginannya sendiri.

“Hogwarts, aku akan datang,” gumamnya lirih sembari meremas perkamen dalam genggamannya.

Baby Belle, wait for me.

0 komentar:

Posting Komentar